Konsentrat merupakan salah satu bahan pakan ternak yang kaya akan nutrisi dengan kadar protein hingga mencapai 40%, namun pemakaiannya perlu dibatasi dengan cara mencampurnya dengan bahan pakan lain seperti kalau untuk unggas = jagung dan dedak, atau kalau pada Ruminansia dicampur dengan rerumputan, karena umumnya harga Konsentrat sangatlah tinggi sehingga dapat menurunkan efisiensi harga pakan dengan drastis.
Menurut Parakassi (1999) Konsentrat atau makanan penguat adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%). Konsentrat mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan mineral). Penggunaan konsentrat agar dapat mencapai sasaran harus memperhatikan 3 hal berikut ini: (1) Pemberian konsentrat jangan terlalu berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; (2) Pemberian konsentrat jangan terlalu berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak; dan (3) Pemberian konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksi (susu atau daging).
Pemberian Konsentrat pada ternak tergantung kepada berapa kebutuhan Zat makanan untuk ternak tersebut, namun biasanya untuk Ruminansia kecil digunakan 25% Konsentrat + 75% Hijauan.
Untuk alasan efisiensi harga Ransum(Campuran beberapa bahan pakan) yang akan diberikan ke ternak Unggas biasanya Konsentrat diganti dengan bahan pakan yang berasal dari limbah makanan yang tidak digunakan manusia lagi namun masih bermanfaat bagi ternak, contohnya Bungkil kelapa(sumber protein), bungkil kedele(sumber protein), tepung darah, tepung tulang(sumber kalsium), garam(sumber mineral) dan masih banyak lagi, sesuai dengan berapa % kebutuhan Energi, Protein, Lemak, Serat Kasar dan Kalsium pada ternak itu sendiri. Hasilnyapun bisa dapat lebih hemat dibanding menggunakan Konsentrat.